Oke langsung back to tittle, honda mengeluarkan seri motor sport klasik berkubikasi 400 cc 4-inline silinder, dengan pasokan PGM-FI, membuat motor sport ini tampil klasik modern.
oke lah untuk berjalan jalan.
mengenai test ride, motorplus sudah mengupasnya, berikut isi dari websitenya. :)
First Ride Honda CB400 Super Four 2013, Jadul Tapi Mempesona
Tampilan khas CB, naked bike Honda yang sekilas tampak jadul namun tetap ada roh sporti, mempesona deh!
Jakarta - Motor baru apalagi moge selalu membuat penasaran Tester OTOMOTIF untuk mencobanya. Tak terkecuali kala Hendrik, bos Probike menawarkan mencicipi Honda CB400 Super Four yang baru mendarat dari Jepang, tentu sayang untuk ditolak.
Tampilan khas CB, naked bike Honda yang sekilas tampak jadul namun tetap ada roh sporti, mempesona deh! Lihat saja dari desain tangki yang melengkung berpadu lampu bulat, lalu suspensi belakang masih dua. Sedikit sporti terlihat dari bodi belakang yang tipis dengan ujung lampu rem sipit LED.
Pegang kunci lalu duduk, langsung tergelitik dengan tulisan Honda Ignition Security System di tangki. Ternyata kontaknya dilengkapi chip untuk keamanan. Jadi kalau kunci hilang enggak bisa sembarangan diduplikat nih.
Mesin 400 cc 4 silinder, pakai VTEC loh!, Takometer dan spidometer pun model jadul, bulat dan tampilan analog
Duduk di atas joknya yang empuk tingginya pas untuk orang Indonesia, maklum orang Jepang kan mirip kita. Tester OTOMOTIF dengan postur 173 cm 65 kg kakinya bisa menapak sempurna. “Posisi setangnya mirip CB150R, agak rendah dan memaksa tangan lurus ke depan,” ujarnya.
Karakternya terbilang enggak terlalu repot jika dipakai harian, bobot hanya 198 kg, lalu dengan suspensi teleskopik biasa radius putar tak terlalu lebar. Suhu mesin pun enggak terlalu hot kendati kipas menyala.
Mesin 4 silinder segaris terlihat padat, kapasitas “cuma” 400 cc bro, ibarat 4 mesin Honda Grand dijadiin satu, hehehee… Pasokan bensin injeksi PGM-FI dengan throttle body 36 mm. Suaranya wuih merdu banget, apalagi di rpm tinggi! Tarikan awal tergolong smooth, aman deh untuk yang baru belajar pakai moge.
Smooth di rpm rendah tak hanya karena mesin tergolong overbore (55 x 42 mm), tapi lihat deh tulisan di takometer, “Hyper VTEC”. Wah VTEC (variable valve timing and lift electronic control) seperti di mobil-mobil Honda kah? Ternyata iya, pakai sistem buka tutup klep variable!
Sistem VTEC akan mengatur klep in hanya kerja 1 saat di bawah 7.000 rpm, makanya smooth dan tentu saja jadi efisien. Namun di atas 7.000 rpm power naik drastis dan maksimal 52 hp/11.000 rpm dan torsi 39 Nm/9.500 rpm.
Eh iya, tapi kalau minat jangan kaget dengan harganya ya. Menurut Hendrik ada di kisaran Rp 200 juta, tergantung fluktuasi Yen terhadap Rupiah tentunya.
Wah beli Toyota Agya dapat 2 nih!
Tampilan khas CB, naked bike Honda yang sekilas tampak jadul namun tetap ada roh sporti, mempesona deh! Lihat saja dari desain tangki yang melengkung berpadu lampu bulat, lalu suspensi belakang masih dua. Sedikit sporti terlihat dari bodi belakang yang tipis dengan ujung lampu rem sipit LED.
Pegang kunci lalu duduk, langsung tergelitik dengan tulisan Honda Ignition Security System di tangki. Ternyata kontaknya dilengkapi chip untuk keamanan. Jadi kalau kunci hilang enggak bisa sembarangan diduplikat nih.
Mesin 400 cc 4 silinder, pakai VTEC loh!, Takometer dan spidometer pun model jadul, bulat dan tampilan analog
Karakternya terbilang enggak terlalu repot jika dipakai harian, bobot hanya 198 kg, lalu dengan suspensi teleskopik biasa radius putar tak terlalu lebar. Suhu mesin pun enggak terlalu hot kendati kipas menyala.
Kunci dilengkapi HISS, biar aman dari maling. Suspensi belakang ganda, kayak CB lawas ya. Rem C-ABS, aman karena enggak ngunci
Mesin 4 silinder segaris terlihat padat, kapasitas “cuma” 400 cc bro, ibarat 4 mesin Honda Grand dijadiin satu, hehehee… Pasokan bensin injeksi PGM-FI dengan throttle body 36 mm. Suaranya wuih merdu banget, apalagi di rpm tinggi! Tarikan awal tergolong smooth, aman deh untuk yang baru belajar pakai moge.
Smooth di rpm rendah tak hanya karena mesin tergolong overbore (55 x 42 mm), tapi lihat deh tulisan di takometer, “Hyper VTEC”. Wah VTEC (variable valve timing and lift electronic control) seperti di mobil-mobil Honda kah? Ternyata iya, pakai sistem buka tutup klep variable!
Sistem VTEC akan mengatur klep in hanya kerja 1 saat di bawah 7.000 rpm, makanya smooth dan tentu saja jadi efisien. Namun di atas 7.000 rpm power naik drastis dan maksimal 52 hp/11.000 rpm dan torsi 39 Nm/9.500 rpm.
Yuk jalan-jalan! Walaupun cuma di parkiran, hehe..
Cuma karena kondisi baru dan area terbatas, belum sempat merasakan entakan saat VTEC bekerja, juga belum bisa merasakan kinerja rem yang pakai combined-ABS. Mestinya sih dengan kaliper depan 3 biji tiap sisi pasti pakem banget.Eh iya, tapi kalau minat jangan kaget dengan harganya ya. Menurut Hendrik ada di kisaran Rp 200 juta, tergantung fluktuasi Yen terhadap Rupiah tentunya.
Wah beli Toyota Agya dapat 2 nih!
Semoga berguna, :)
Wassalamu'alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar